Penyakit
Busuk Buah Pada Tanaman Kakao
Berbicara mengenai kakao tidak ada
habis -habisnya. Seperti rasa coklat yang enak dan nikmat membuat semua orang
ketagihan. Setelah membahas masalah hama penyakit pada tanaman kakao, khususnya
mengenai hama pada tanaman kakao, berikutnya saya ingin berbagi informasi
dengan sahabat semua mengenai beberapa penyakit utama pada tanaman kakao.
Saya awali dengan penyakit busuk buah, phytophthora palmivora (Butl.) Butl. Jenis penyakit ini hampir dialami oleh semua petani kakao kita. Untuk lebih jelasnya, saya akan sampaikan bagaimana gejala serangan, penyebaran serta pengendaliannya.
Gejala Serangan
Buah kakao yang terserang berbecak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah.
Penyebaran
@ Penyakit disebarkan melalui sporangium atau klamidospora yang terbawa atau terpercik air hujan.
@ Pada saat tidak ada buah, jamur dapat bertahan didalam tanah dengan membentuk klamidospora.
@ Penyakit berkembang dengan sangat cepat pada kebun yang mempunyai curah hujan tinggi.
Pengendalian
Pengendalian dilakukan secara terpadu dengan cara-cara sebagai berikut:
@ Sanitasi kebun, yaitu memetik semua buah busuk, kemudian ditanam ke dalam tanah dengan kedalaman 30 cm.
@ Kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung dan pemangkasan, sehingga kelembaban didalam kebun tidak tinggi.
@ Kimiawi, yaitu dengan cara penyemprotan buah-buah sehat secara preventif dengan fungisida berbahan aktif tembaga (Cupravit, Vitigran Blue, Cobox, Nordox dll). Konsentrasi formulasi 0.3%, selang waktu dua minggu.
@ Penanaman klon yang tahan penyakit, misalnya klon DRC 16, Sca 6, Sca 12, ICS 6, dan hibrida DR1 x Sca 12, DRC 16 x Sca 6, DRC 16 x Sca 12.
Semoga bermanfaat.
Saya awali dengan penyakit busuk buah, phytophthora palmivora (Butl.) Butl. Jenis penyakit ini hampir dialami oleh semua petani kakao kita. Untuk lebih jelasnya, saya akan sampaikan bagaimana gejala serangan, penyebaran serta pengendaliannya.
Gejala Serangan
Buah kakao yang terserang berbecak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah.
Penyebaran
@ Penyakit disebarkan melalui sporangium atau klamidospora yang terbawa atau terpercik air hujan.
@ Pada saat tidak ada buah, jamur dapat bertahan didalam tanah dengan membentuk klamidospora.
@ Penyakit berkembang dengan sangat cepat pada kebun yang mempunyai curah hujan tinggi.
Pengendalian
Pengendalian dilakukan secara terpadu dengan cara-cara sebagai berikut:
@ Sanitasi kebun, yaitu memetik semua buah busuk, kemudian ditanam ke dalam tanah dengan kedalaman 30 cm.
@ Kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung dan pemangkasan, sehingga kelembaban didalam kebun tidak tinggi.
@ Kimiawi, yaitu dengan cara penyemprotan buah-buah sehat secara preventif dengan fungisida berbahan aktif tembaga (Cupravit, Vitigran Blue, Cobox, Nordox dll). Konsentrasi formulasi 0.3%, selang waktu dua minggu.
@ Penanaman klon yang tahan penyakit, misalnya klon DRC 16, Sca 6, Sca 12, ICS 6, dan hibrida DR1 x Sca 12, DRC 16 x Sca 6, DRC 16 x Sca 12.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentarnya Disini...................