Selasa, 31 Juli 2012

CARA BUDIDAYA IKAN NILA


 CARA BUDIDAYA IKAN NILA


Ikan nila merupakan komoditas potensial yang  patut dilirik oleh siapa saja yang ingin menggelutinya. Ikan Nila GIFT (Oreochromis niloticus bleeker) merupakan jenis ikan air tawar favorit karena nilai jualnya yang tinggi sekaligus pertumbuhannya yang pesat menyebabkan waktu panen yang lebih pendek. Selain itu ikan nila juga mudah dikembangbiakan, dan dipelihara serta toleransinya yang tinggi terhadap perubahan lingkungan. Rasanya cukup gurih sehingga digemari masvarakat Indonesia.Bentuk tubuh ikan nila lebih besar dari pada ikan mujair serta memiliki garis-garis putih vertical pada sirip ekor dan punggungnya. Ikan nila yang merupakan ikansungai atau danau sangat cocok dibudidaya pada perairan yang tenang ataupun kolam. Toleransi ikanini terhadap salinitas sangat tinggi, sehingga selain pada perairan tawar, nila juga sering ditemukan hidup dan berkembang pesat pada perairan payau, misalnya tambak.
Teknik Budidaya
Persiapan Kolam.
Jenis kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan nila yaitu kolam tanah dengan jenis tanah bertekstur liat atau liat berpasir. Kedalaman kolam sebaiknya berkisar antara 0,5-1 m. Kedalaman ini berperan dalam menentukan tingkat kesuburan kolam dimana kedalaman kolam berpengaruh pada masuknya sinar matahari yang berperan pada proses fotosintesis sehingga menyebabkan tersedianya makanan alami bagi ikan di dalam kolam. Pada kolam sebaiknya memiliki saluran pemasukan dan pengeluaran air. Hal ini penting dalam mengatur sirkulasi air di kolam.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum dilakukan pengisian air pada kolam :
- Kolam dikeringkan dan dijemur selama 4-7 hari atau sampai tanah dasar kolam retak-retak. Hal ini berguna untuk membasmi hama dan bibit-bibit penyakit.
-Pemberian kapur pada kolam dengan dosis 10-25 gr/m2. Tujuannya adalah untuk membasmi bibit – bibit penyakit yang masih terdapat di dasar kolam dan selain itu juga dapat meningkatkan pH air.
-Pemupukan kolam. Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang maupun pupuk buatan. Hal ini perlu karena sifat ikan nila yang menyukai pakan plankton. Pupuk kandang paling baik diberikan pada awal persiapan kolam dengan dosis 250 gr/m3. Setelah kolam diisi air selanjutnya diberikan pupuk anorganik berupa urea dan TSP dengan dosis masing – masing 2,5 g/m2 dan 1,25 g/m2.
-Pengisian air kolam. Sumber air dapat berasal dari sungai, danau, mata air atau air sumur. Untuk pengisian pertama, kolam diisi air hingga ketinggian 5-10 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari. Hal ini berguna untuk tumbuhnya makanan alami di kolam. Selanjutnya di kolam diisi penuh dan dilanjutkan dengan pemupukan menggunakan pupuk anorganik.
Penebaran Benih.
Ciri-ciri benih yang baik adalah yang berwarna cerah dan pergerakannya lincah. Untuk padat penebaran yang dianjurkan berkisar 15-20 ekor/m2. Tergantung dengan ukuran benih. Sebelum ditebar benih disucihamakan terlebih dahulu dengan direndam pada larutan Kalium Permanat (PK) atau malachite green atau garam dapur selama 1-2 hari. Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari. Saat penebaran, dilakukan aklimatisasi yaitu dengan cara memasukkan kantong benih ke dalam kolam sehingga air kolam masuk ke wadah benih sedikit demi sedikit, lalu secara perlahan-lahan benih dikeluarkan.
Pemberian Pakan.
Jenis pakan yang baik berupa pellet yang mengandung 25% protein. Selain itu juga dapat diberikan pakan tambahan berupa dedak halus, ampas tahu atau bahan makanan lain yang mudah diperoleh. Pemberian pakan per hari harus, yaitu sebanyak 3-5%dari berat tubuh ikan.
Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan pada 3-6 bulan pemeliharaan. Hal ini tergantung pada : Kesuburan kolam, Ukuran ikan yang diharapkan, Teknik pemeliharaan. Biasanya untuk ukuran 500-600 gr/ekor pemanenan dapat dilakukan selama kurang lebih 6 bulan pemeliharaan. Pemanenan di kolam dapat dilakukan dengan pengeringan air hingga tersisa di kemalir yang untuk selanjutnya dapat ditangkap dengan diseser.
Pemasaran.
Potensi pasar untuk ikan nila masih sangat lebar dengan harga yang cukup terjangkau pasar, mulai dari nila yang stadium bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar tersebut masih sangat memungkinkan dimasuki. Ikan nila ini dapat Anda pasarkan untuk mensuplay ke berbagai kolam pemancingan ikan, pasar-pasar tradisional maupun supermarket, rumah makan, bahkan untuk skala ekspor.
Analisa Usaha.

Budidaya dilakukan pada kolam sederhana ukuran 50 m2
dengan padat tebar 35 ekor/m2.
Feeding rate sebesar 3% dengan masa pemeliharaan 3,5 bulan,
mortalitas 25% dan hasil panen ukuran 300 gr perekor.

1.Investasi
•Pembuatan kolam dan pembelian peralatan               = Rp. 1.000.000

2.Biaya
•Biaya Tetap per panen dalam satu tahun Rp. 480.000: 4 = Rp.   120.000
•Biaya variable terdiri dari Benih+pakan+ Obat         = Rp. 2.051.200
 Total biaya = Rp. 2.051.200 + Rp. 120.000             = Rp. 2.171.200
3.Hasil Produksi per periode = Panen 394 kg@ 9000      = Rp. 3.536.000
4.Keuntungan = Rp. 3.536.000 - Rp. 2.171.200           = Rp. 1.374.800
Diolah dari berbagai sumber
Sumber Gambar: http://pemancing.com/wp-content/uploads/2009/08/ikan-nila.jpg

LIST CONTROL KEBUN DEMOPLOT


List Kontrol Kebun Uji/Kebun Demplot

Periode                       : …………………….. .
Minggu Ke                 :………………………
Lokasi                         :………………………
Petani/Penggarap      :………………………
No
Kegiatan
Sudah
Belum
Jml
Total
Ket
1
Test Tanah





2
Banner/Papan Informasi Kebun





3
Pembibitan/Nursery






Pembangunan Nursery






Pengisian Polybag






Penanaman Biji






Pemupukan Bibit






Pengendalian hama penyakit





4
Kebun Uji






Pemangkasan awal






Pemupukan awal






Penyambungan Klon Unggulan






Penyambungan Klon lokal






Pemasangan Name Tag






Penyulaman






Pemangkasan Pemeliharaan






Pengendalian OPT






Poladring






Pengendalian gulma/rumput





5
Replanting






Land Clearing






Penanaman Pelindung






Pembuatan Lubang Tanam






Penanaman






Pembuatan naungan sementara






Pengendalian hama penyakit






Pengendalian gulma/rumput





6
Intensifikasi






Pemangkasan






Pemupukan kimia






Pemupukan organik






Sanitasi daun/ranting/cabang






Pembenaman Kulit






Panen Sering





7
Rehabilitasi






Pemangkasan Batang Pokok






Pemupukan






Penyambungan






Penyulaman






Pemangkasan Lanjutan






Pengendalian hama penyakit






Pengendalian Gulma






Poladring





8
Penyelubungan buah





9
Semut hitam (Delicoderus)





10
Pengendalian Hama Penyakit.






-Kanker Batang






-Busuk Buah






-Vascular Streak Dieback






-Helopeltis






-Penggerek Buah Kakao






-Penggerek Batang





11
Pembuatan Lubang Pembuangan





12
Pembuatan Lubang Pencucian Pestisida





13
Rumah Kebun Penyimpanan Data Lokasi





14
Pemasangan Gambar Phytogram






Kondisi Kebun            :           Baik                    Sedang             Kurang Baik
Kondisi Pelindung      :             Pohon Pelindung                          Pohon Penaung


Catatan:

…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….

KEGIATAN