Peluang Usaha Pakan Ikan
Peluang usaha dalam dunia perikanan seakan tidak ada habisnya untuk
terus digali dan dikembangkan potensinya. Dari hasil tangkapan ikan yang
didapatkan, proses budidaya, termasuk didalamnya kebutuhan pakan ikan.
Jika dalam artikel sebelumnya kita membahas secara global mengenai pakan ikan,
kali ini kita akan bahas lebih dalam lagi mengenai pakan ikan buatan
sebagai sebuah peluang usaha. Pada bagian ini dijelaskan macam bahan yang bisa
digunakan sebagai bahan pembuatan pakan ikan berikut cara pembuatan serta kandungan
gizinya. Dengan ketersediaan bahan yang cukup melimpah dengan harga relatif
murah, proses pembuatan yang cukup mudah serta daya serap pasar yang cukup
tinggi, menjadikan usaha pakan ikan buatan sebagai peluang usaha
yang menjanjikan.
Ada berbagai macam bahan yang dapat
dijadikan bahan baku pembuatan pakan ikan buatan. Secara umum dibagi menjadi :
bahan hewani (berasal dari hewan) serta bahan nabati (berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Disamping bahan baku utama pada umumnya diberikan bahan
tambahan yang diperlukan sebagai penyempurna pakan buatan tersebut, diantaranya
sebagai perasa dan bahan perekat. Secara detai akan dijelaskan sebagai berikut
:
BAHAN
HEWANI
A. Tepung Ikan
Bahan baku tepung ikan adalah jenis
ikan rucah (tidak bernilai ekonomis) yang berkadar lemak rendah dan sisa-sisa
hasil pengolahan. Ikan difermentasikan menjadi bekasem untuk meningkatkan bau
khas yang dapat merangsang nafsu makan ikan. Lama penyimpanan < 11-12 bulan,
bila lebih dapat ditumbuhi cendawan atau bakteri, serta dapat menurunkan
kandungan lisin yang merupakan asam amino essensial yang paling essensial
sampai 8%.
Kandungan gizi:
Protein : 22,65%;
Lemak : 15,38%;
Abu : 26,65%;
Serat : 1,80%;
Air : 10,72%;
Nilai ubah : 1,5-3
1. Ikan direbus sampai masak, diwadahi
karung, lalu diperas.
2. Air perasan ditampung untuk
dibuat petis/diambil minyaknya.
3. Ampasnya dikeringkan dan digiling
menjadi tepung.
B. Tepung Rebon dan Benawa
Rebon adalah sejenis udang kecil
yang merupakan bahan baku pembuatan terasi. Benawa adalah anak kepiting laut.
Rebon dan Benawa muncul pada awal musim hujan di sekitar muara sungai,
mengerumuni benda yang terapung.
Cara pembuatan:
· Bahan direbus sampai masak,
diwadahi karung, lalu diperas
· Ampasnya dikeringkan dan digiling
menjadi tepung.
Kandungan gizi:
Protein: Udang rebon : 59,4% (udang rebon), 23,38% (benawa);
Lemak : 3,6% (Udang rebon), 25,33% (Benawa);
Karbohidrat : 3,2% (Udang rebon), 0,06% (benawa);
Abu : 11,41% (Benawa);
Serat : 11,82% (Benawa);
Air : 21,6% (Udang rebon); 5,43% Benawa ,
Nilai ubah Benawa : 4-6
C. Tepung Kepala Udang
Bahan yang digunakan adalah kepala
udang, limbah pada proses pengolahan udang untuk ekspor.
Cara pembuatannya:
· Bahan direbus, dijemur sampai
kering dan digiling;
· Tepung diayak untuk membuang
bagian-bagian yang kasar dan banyak mengandung kitin.
Kandungan gizinya:
Protein : 53,74%;
Lemak : 6,65%;
Karbohidrat : 0%;
Abu : 7,72%;
Serat kasar : 14,61%;
Air : 17,28%.
D. Tepung Anak Ayam
Bahan: anak ayam jantan dari
perusahaan pembibitan ayam petelur.
Cara pembuatan:
· Anak-anak ayam dimatikan secara
masal, bulu-bulunya dibakar dengan lampu semprot. Kemudian direbus sampai kaku
(setengah masak).
· Diangin-anginkan sampai kering dan
digiling beberapa kali sampai halus. Hasil gilingan yang masih basah disebut pasta
dan dapat langsung digunakan.
· Pasta dapat dikeringkan dan
digiling menjadi tepung.
Kandungan gizinya:
Protein : 1,65%,
Lemak : 7,30%,
Abu : 2,34%,
Air : 8,80%,
Nilai ubah : 5-8.
Juga mengandung hormon, enzim,
vitamin, dan mineral yang dapat merangsang nafsu makan dan pertumbuhan.
E. Tepung Kepompong Ulat Sutra
Bahan: kepompong ulat sutra yang
merupakan limbah industri pemintalan benang sutra alam.
Kandungan gizinya:
Protein : 46,74%,
Lemak : 29,75%,
Abu : 4,86%,
Serat : 8,89%,
Air : 9,76%,
Nilai ubah : 1,8.
F. Ampas Minyak Hati Ikan
Bahan: ampas hati ikan yang telah
diperas minyaknya.
Cara pembuatannya:
· Digunakan sebagai pasta, karena
kandungan lemaknya tinggi, sehingga sukar dikeringkan.
· Digiling halus sampai bentuknya
seperti pellet.
Kandungan gizinya:
Protein : 25,08%,
Lemak : 56,75%,
Abu : 6,60%,
Air : 12,06%,
Nilai ubah : 8.
G. Tepung Darah
Bahan: darah, limbah dari rumah
pemotongan ternak.
Cara pembuatannya:
darah beku yang masih mentah dimasak
dan dikeringkan, kemudian digiling menjadi tepung.
Kandungan gizinya:
Protein : 71,45%,
Lemak : 0,42%,
Karbohidrat : 13,12%,
Abu : 5,45%,
Serat : 7,95%,
Air : 5,19.
Proteinnya sukar dicerna, sehingga
penggunaannya untuk ikan < 3% dan untuk udang < 5%.
H. Silase Ikan
Silase adalah hasil olahan cair dari
bahan baku asal ikan/limbahnya.
Bahan: ikan rucah dan limbah
pengolahan.
Cara pembuatan :
1. Bahan dicuci, dicincang
kecil-kecil, kemudian digiling. Hasil gilingan direndam dalam larutan asam
formiat 3% 24 jam, kemudian diperas.
2. Air perasan ditampung dan lapisan
minyak yang mengapung di lapisan atas disingkirkan. Cairan yang bebas minyak
dicampur dengan ampas dan ditambah asam propionat 1%, untuk mencegah tumbuhnya
bakteri/cendawan dan menambah daya awet ± 3 bulan dengan pH ± 4,5. (4) Bahan
diperam selama 4 hari dan diaduk 3- 4 kali sehari
3. Bahan cair yang bersifat asam
dapat dicampur dengan dedak, ketela pohon/tepung jagung dengan perbandingan
1:1, dikeringkan dan digunakan untuk campuran dalam ramuan makanan.
Kandungan gizinya:
Protein : 18-20%,
Lemak : 1-2%,
Abu : 4-6%,
Air : 70 – 75%,
Kapur : 1-3%,
Fosfor : 0,3-0,9%.
I. Arang Bulu Ayam dan Tepung Tulang
Bahan: arang bulu ayam, tulang
ternak.
Cara pembuatan:
Tulang dipotong sepanjang 5-10 cm,
direbus selama 2-4 jam dengan suhu 100 derajat C, kemudian dihancurkan hingga
menjadi serpihan-serpihan sepanjang 1-3 cm. Serpihan tulang direndam dalam air
kapur 10% selama 4-5 minggu dan dicuci dengan air tawar. Pemisahan selatin
dengan jalan pemanasan 3 tahap, yaitu pada suhu 60 derajat C selama 4 jam, suhu
70 derajat C selama 4 jam, dan 100 derajat C selama 5 jam. Pemrosesan selatin.
Tulang dikeringkan pada suhu 100 derajat C, sampai kadar airnya tinggal 5% dan
digiling hingga menjadi tepung. Pengemasan dan penyimpanan.
Kandungan gizinya:
Protein : 25,54%,
Lemak : 3,80%,
Abu : 61,60%,
Serat : 1,80%,
Air : 5,52%.
J. Tepung Bekicot
Bahan: daging bekicot mentah dan
daging bekicot rebus.
Cara pembuatan:
Daging bekicot dikeringkan lalu
digiling. Untuk campuran makanan sebesar 5-15%.
Kandungan gizi:
Protein : 54,29%,
Lemak : 4,18%,
Karbohidrat : 30,45%,
Abu : 4,07%,
Kapur : 8,3%,
Fosfor : 20,3%,
Air : 7,01.
K. Tepung Cacing Tanah
Dapat menggantikan tepung ikan,
dapat diternak secara masal.
Jumlah penggunaan dalam ramuan
10-25%.
Cara pembuatan: Cacing dikeringkan
lalu digiling.
Kandungan proteinnya 72% dan mudah
diserap dinding usus.
L. Tepung Artemia
Dapat menggantikan tepung
ikan/kepala udang.
Kandungan protein (asam amino
essensial) untuk burayak 42% dan dewasa 60%, sedangkan asam lemak tak jenuh
untuk burayak 20% dan dewasa 10%. Daya cernanya tinggi.
M. Telur Ayam dan Itik
Bahan: telur mentah atau telur
rebus.
Penggunaan: Telur mentah langsung
dikopyok dan dicampur dengan bahan lain. Telur rebus, diambil kuningnya,
dihaluskan dan dilarutkan sampai membentuk emulsi atau suspensi.
Kandungan gizinya:
Protein : 12,8%,
Lemak : 11,5%,
Karbohidrat : 0,7%,
Air : 74%.
N. Susu
Bahan: tepung susu tak berlemak
(skim).
Kandungan gizi:
Protein : 35,6%
Lemak : 1,0%
Karbohidrat : 52,0%,
Air : 3,5%
BAHAN
NABATI
A. Dedak
Bahan : dedak padi ada 2, yaitu
dedak halus (katul) dan dedak kasar. Dedak yang paling baik adalah dedak halus
yang didapat dari proses penyosohan beras.
Kandungan gizi:
Protein : 11,35%
Lemak : 12,15%,
Karbohidrat : 28,62%,
Abu : 10,5%,
Serat kasar : 24,46%,
Air : 10,15%,
Nilai ubah : 8.
B. Dedak Gandum
Bahan: hasil samping perusahaan
tepung terigu. Tepung yang paling baik untuk pakan ikan adalah “wheat pollard”
dengan
Kandungan gizi :
Protein : 11,99%,
Lemak : 1,48%,
Karbohidrat : 64,75%,
Abu : 0,64%,
Serat kasar : 3,75%,
Air=17,35%,
Nilai ubah : 2-3.
C. Jagung
Terdapat 2 jenis, yaitu:
1. Jagung kuning, mengandung protein
dan energi tinggi, daya lekatnya rendah;
2. Jagung putih, mengandung protein
dan enrgi rendah, daya lekatnya tinggi. Sukar dicerna ikan, sehingga jarang
digunakan.
D. Cantel/Sorgum
Berwarna merah, putih, kecoklatan.
Warna putih lebih banyak digunakan. Mempunyai zat tanin yang dapat menghambat
pertumbuhan, sehingga harus ditambah metionin/penyosohan yang lebih baik.
Kandungan gizi:
Protein : 13,0%,
Lemak : 2,05%,
Karbohidra : 47,85%,
Abu : 12,6%,
Serat kasa : 13,5%,
Air : 10,64%,
Nilai ubah : 2-5.
E. Tepung Terigu
Berasal dari biji gandum, berfungsi
sebagai bahan perekat.
Kandungan gizi:
Protein : 8,9%;
Lemak : 1,3%;
Karbohidrat : 77,3%;
Abu : 0,06%;
Air : 13,25%.
F. Tepung Kedele
Keuntungan : mengandung lisin asam
amino essensial yang paling essensial dan aroma makanan lebih sedap,
penggunaannya ± 10%.
Kekurangan: mengandung zat yang
dapat menghambat enzim tripsin,dapat dikendalikan dengan cara memasak.
Kandungan gizi:
Protein : 39,6%,
Lemak : 14,3%,
Karbohidrat : 29,5%,
Abu : 5,4%,
Serat : 2,8%,
Air : 8,4%,
Nilai ubah : 3-5.
G. Tepung Ampas Tahu
Kandungan gizinya:
Protein : 23,55%,
Lemak : 5,54%,
Karbohidrat : 26,92%,
Abu : 17,03%,
Serat kasar : 16,53%,
Air : 10,43%.
H. Tepung Bungkil Kacang Tanah
Bungkil kacang tanah adalah ampas
pembuatan minyak kacang.
Kelemahannya: dapat menyebabkan
penyakit kurang vitamin, dengan gejala sirip tidak normal dan dapat dicegah
dengan membatasi penggunaannya.
Kandungan gizi:
Protein : 47,9%,
Lemak :10,9%,
Karbohidrat : 25,0%,
Abu : 4,8%,
Serat kasar : 3,6%,
Air : 7,8%,
Nilai ubah : 2,7-4.
I. Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa adalah ampas dari
proses pembuatan minyak kelapa. Sebagai bahan ramuan dapat dipakai sampai 20%.
Kandungan gizi :
Protein : 17,09%,
Lemak : 9,44%,
Karbohidrat : 23,77%,
Abu : 5,92%,
Serat kasar : 30,4%,
Air : 13,35%.
J. Biji Kapuk/Randu
Bahan: bungkil kapuk yang telah
diambil minyaknya.
Kelemahannya: Mengandung zat
siklo-propenoid yang bersifat bius. Penggunaannya < 5%. Kandungan gizinya:
Protein : 27,4%,
Lemak : 5,6%,
Karbohidrat : 18,6%,
Abu : 7,3%,
Serat kasa : 25,3%,
Air : 6,1 %.
K. Biji Kapas
Bahan: bungkil dari pembuatan
minyak. Kelemahannya: mengandung zat gosipol yang bersifat sebagai racun, yaitu
merusak hati dan perdarahan/pembengkakan jaringan tubuh. Untuk penggunaannya
harus dimasak dulu.
Kandungan gizi:
Protein : 19,4%,
Lemak : 19,5%,
Asam lemak linoleat : 47,8%,
Asam lemak palmitat : 23,4%,
Asam lemak oleat : 22,9%.
L. Tepung Daun Turi
Kelemahannya: mengandung senyawa
beracun : asam biru (HCN), lusein, dan alkoloid-alkoloid lainnya.
Kandungan gizinya:
Protein : 27,54%,
Lemak : 4,73%,
Karbohidrat : 21,30%,
Abu : 20,45%,
Serat kasar : 14,01%,
Air : 11,97 %.
M. Tepung Daun Lamtoro
Kelemahannya: mengandung mimosin,
dalam pemakaiannya < 5% saja.
Kandungan gizinya:
Protein : 36,82%, Lemak : 5,4%,
Karbohidrat : 16,08%,
Abu : 1,31%,
Serat kasar : 18,14%,
Air : 8,8%.
N. Tepung Daun Ketela Pohon
Kelemahannya: racun HCN/asam biru.
Kandungan gizi:
Protein=34,21%,
Lemak : 4,6%,
Karbohidrat : 14,69%,
Air : 0,12.
O. Isi Perut Besar Hewan Memamah biak
Bahan: dari rumah pemotongan ternak.
Cara pembuatan: dikeringkan,
digiling sampai menjadi tepung.
Kandungan gizinya:
Protein : 8,39%,
Lemak : 5,54%,
Karbohidrat : 33,51%,
Abu : 17,32%,
Serat kasar : 20,34%,
Air : 14,9%,
Nilai ubah : 2.
BAHAN
TAMBAHAN
A.
Vitamin dan Mineral
1. Cara memperoleh: dari toko
penjual makanan ayam (poultry shop) yang sudah dikemas dalam bentuk premiks
(premix).
2. Premix tersebut mengandung vitamin,
mineral, dan asam-asam amino tertentu.
3. Contoh-contoh merek dagang:
·
Top mix: mengandung 12 macam vitamin (A, D, E, K, B kompleks), 2 asam amino
essensial (metionin dan lisin) dan 6 mineral (Mn, Fe, J, Zn, Co dan Cu), serta
antioksidan (BHT)
·
Rhodiamix: mengandung 12 macam vitamin (A, D, E, K, B kompleks), asam amino
essensia metionin, dan 8 mineral (Mg, Fe, Mo, Ca, J, Zn, Co dan Cu), serta
antioksidan.
·
Mineral B12: mengandung tepung tulang, CaCO3 , FeSO4 ,
MnSO4 , KI, CuSO4 , dan ZnCO3 , serta vitamin
B12 (sianokobalamin).
·
Merek lain: Aquamix, Rajamix U, Pfizer Premix A, Pfizer Premix B.
4. Penggunaannya : Untuk ikan 1-2%
dan untuk udang 10-15%.
A.
Garam Dapur (NaCl)
1. Fungsi: sebagai bahan pelezat
(gurih), mencegah terjadinya proses pencucian zat-zat lain yang terdapat dalam
ramuan makanan ikan.
2. Penggunaannya cukup 2%.
Bahan Perekat
1. Contoh bahan perekat: agar-agar,
gelatin, tepung terigu, tepung sagu, dll. Yang paling baik adalah tepung kanji
dan tapioka.
2. Penggunaannya cukup 10%.
Antioksidan
1. Bahan: fenol, vitamin E, vitamin
C, etoksikulin (1,2dihydro-6-etoksi-2,2,4 trimethyquinoline), BHT (butylated
hydroxytoluena), dan BHA (butylated hydroxyanisole).
2. Penggunaannya: etoksikulin 150
ppm, BHT dan BHA 200 ppm.
Ragi dan Ampas Bir
1. Ragi adalah sejenis cendawan yang
dapat merubah karbohidrat menjadi alkohol dan CO2.
2. Macam ragi: ragi tape, ragi roti,
dan bir.
3. Kandungan gizi:
Protein : 59,2%,
Lemak : 0,
Karbohidrat : 38,93%,
Abu : 4,95%,
Serat kasar : 0,
Air : 6,12%.
4. Ampas bir merupakan limbah
pengolahan bir.
5. Kandungan gizinya: Protein=25,9%,
Serat kasar=15%
6. Penggunaannya: ampas bir basah
3-6% dan kering 10%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentarnya Disini...................