Usaha Ayam Kampung Skala Rumah Tangga
Usaha
pembesaran ayam kampung pedaging memiliki prospek yang cerah, karena
permintaan di berbagai daerah tergolong besar. Sebaliknya, suplai yang
ada belum dapat memenuhi seluruh permintaan. Teknis pemeliharaannya
pun relatif mudah. Dari aspek waktu, siklus budi daya ayam kampung
pedaging terbilang relatif cepat. Jadi, tidak keliru
jika banyak orang tertarik untuk memulai usaha pembesaran ayam kampung
pedaging. Umumnya, para peternak ayam kampung pemula mengawali
usahanya dengan beternak ayam kampung pedaging. Sebagai gambaran,
berikut dipaparkan potensi bisnis beternak ayam kampung pedaging.
Keunggulan Ayam Kampung
1. Bisa dipelihara dengan dilepas di alam
2. Bisa diberi makanan sisa makanan rumah
3. Induk dapat menetaskan telur sendiri.
4. Lebih tahan terhadap cuaca dan penyakit.
5. Tidak mudah stress.
Kandang Pemeliharaan
1. Kandang harus mampu melindungi ayam dari hujan dan ada sinar matahari;
2. Jangan biarkan ayam dari tempat lain masuk. Hal ini bisa menyebabkan penularan penyakit;
3. Kandang tidak boleh becek.
4. Untuk kuthukan, biasakan dijemur pada sinar matahari pagi;
Permintaan Tinggi
Bukti
nyata cerahnya usaha peternakan ayam kampung pedaging tampak dari
hasil wawancara yang dilakukan pada peternak, penjual ayam kampung di
beberapa pasar, hingga restoran yang menyediakan menu ayam kampung. Semua narasumber yang dimintai informasi menyatakan peluang usaha ayam kampung cukup menjanjikan.
Harga Jual Tinggi dan Relatif Stabil
Harga jual daging ayam kampung memang lebih mahal daripada harga daging ayam ras.
Harga ayam kampung pedaging bisa mencapai puluhan ribu rupiah per
ekor atau kilogram di tingkat peternak. Kisaran Rp.18.000-Rp.21.000,
tergantung bobot ayam. Di beberapa daerah bahkan mencapai
Rp.35.000-Rp.40.000/kg. Sementara itu, harga jual ayam ras pedaging
hanya berkisar belasan ribu rupiah di tingkat peternak.
Keunggulan
lain dari beternak ayam kampung, terutama ayam kampung pedaging
adalah harga jual mengikuti bobot ayam. Artinya, semakin bertambah
bobotnya, semakin tinggi harga jual ayam tersebut. Kondisi
seperti ini cukup menguntungkan, karena peternak bisa menentukan
waktu panen kapan saja (lebih Fleksibel). Pemanenan bisa ditunda
beberapa hari atau beberapa minggu dengan memperhatikan kondisi harga
jual di pasar.
Perputaran Modal Berlangsung Relatif Cepat
Pemilihan Anak ayam /DOC (Day Old Chicken).
Pemilihan
anak ayam yang dipelihara sangat penting untuk diperhatikan, karena
menentukan keberhasilan dalam beternak. Anak ayam umur sehari (DOC)
yang baik mempunyai ciri-ciri : bulu kering dan bersih, berat tidak
dibawah standar (minimal ±
39 gr/ekor), lincah, tidak mempunyai cacat tubuh dan tidak menunjukkan
adanya penyakit-penyakit tertentu seperti ompalitis, ngorok ataupun
pullorum yang dapat dilihat dari adanya kotoran berwarna putih yang
melekat pada dubur.
Dengan
siklus produksi yang pendek, peternak bisa lebih cepat memetik hasil
dari usaha pembesaran ayam kampung. Berdasrkan perhitungan analisis
usaha dan pengalaman peternak, dari usaha pembesaran ayam kampung
pedaging ini sudah dapat balik modal dalam kurun waktu yang singkat
yakni sekitar 2,5 bulan.
Belum Dibudidayakan Secara Intensif
Peluang
usaha beternak ayam kampung masih sangat terbuka lebar, mengingat
permintaan pasar belum dapat terpenuhi oleh suplai yang ada. Sebagian
besar skala usaha peternakan ayam kampung di berbagai daerah masih
tergolong kecil, yakni berkisaran puluhan hingga ratusan ekor.
Akibatnya, belum mampu memenuhi seluruh permintaan yang ada.
Situasi di atas merupakan peluang besar bagi siapa saja yang berminat untuk memulai usaha peternakan ayam kampung pedaging. Pasalnya sebagian besar usaha peternak ayam kampung belum menjalankan secara intensif. Sementara itu, permintaan terus meningkat. Dengan kata lain, persaingan usaha relatif kecil dan kemungkinan besar hasil panen dari para peternak ayam kampung akan terserap pasar.
Situasi di atas merupakan peluang besar bagi siapa saja yang berminat untuk memulai usaha peternakan ayam kampung pedaging. Pasalnya sebagian besar usaha peternak ayam kampung belum menjalankan secara intensif. Sementara itu, permintaan terus meningkat. Dengan kata lain, persaingan usaha relatif kecil dan kemungkinan besar hasil panen dari para peternak ayam kampung akan terserap pasar.
Sebagai
gambaran, memelihara 500-1.000 ekor ayam kampung petelur atau
pedaging menggunakan sistem intensif sudah dapat dijadikan sumber
penghasilan keluarga. Untuk memelihara 1.000 ekor ayam kampung hanya
dibutuhkan lahan seluas 100 m2. Luasan tersebut memenuhi kepadatan ayam 10 ekor per m2 hingga siap panen.
Keunggulan Cita Rasa
Tak bisa dipungkiri, rasa menjadi salah satu poin utama komoditas konsumsi, termasuk ayam kampung. Jika dibandingkan dengan unggas sejenis yang sama banyak dikonsumsi masyarakat, tekstur dan cita rasa ayam kampung jelas memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Bahkan, kehadirannya tidak bisa digantikan, terutama saat hari raya ataupun saat acara sepesial lainnya.
Keunggulan
dalam cita rasa ini juga mendorong permintaan yang tinggi terhadap
daging ayam kampung. Alhasil, selain jumlah peternak yang mulai tumbuh,
rumah makan atau restoran yang menyediakan menu ayam kampung tak
pernah sepi order.
Analisis usaha Ternak Ayam Kampung Super
Berikut
analisis bisnis ternak ayam kampung per 100 ekor, rekomendasi
pemeliharaan min 200-300 ekor karena tenaga yang digunakan untuk
memelihara 100 dan 300 ekor tidak jauh berbeda,jadi alangkah lebih baik
langsung 300 ekor agar untung juga bisa lebih terasa.
A. Pengeluaran
No | Keterangan | Harga Satuan | Jumlah Unit | Jumlah |
1 | Pembelian bibit Ayam Kampung super | Rp. 4.200 | 300 ekor | Rp. 1.260.000 |
2 | Pakan 0-60 hari | Rp. 255.000 | 11 Sak | Rp. 2.805.000 |
3 | Vitamin dan Vaksinasi | Rp. 100.000 | Rp. 150.000 | |
Jumlah | Rp 4.215.000,- |
B. Pemasukan
Angka
kematian standar berkisar antara 5-10%, ambil saja 20 ekor mengalami
kematian, maka pada saat panen jumlahnya 280 ekor dengan berat
rata-rata 0,8 – 1 kg.
Harga
ayam terendah adalah Rp 18.000,-/kg (biasanya karena dampak permintaan
turun). Fluktuasi harga antara Rp 18.000,- s.d Rp. 21.000,- per
kilogram (kg).
No | Keterangan | Harga | Jumlah Kiloan | Jumlah |
1 | Penjualan Ayam | Rp 21.000/kg | 0.95kg x 280 = 266 kg | 5.558.000 |
Jumlah | Rp 5.558.000,- |
Keuntungan | = Pemasukan-Pengeluaran |
= Rp 5.558.000-Rp.4.215.000 | |
= Rp 1.371.000, |
Data yang kami berikan berdasarkan harga pasar bulan ini di kota Payakumbuh, di tempat lain disesuaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentarnya Disini...................