“Bagaimana membagi keuangan berdasarkan pos masing-masing? Contoh: untuk biaya sales, promosi, untuk laba/keuntungan”.
—————
Perencanaan
keuangan yang akan dibahas berikut ini dikaitkan dengan usaha
perdagangan, sehingga dapat memberi gambaran bagaimana melakukan
perencanan keuangannya.
Perencanaan Keuangan.
Perencanaan
keuangan yang baik, dapat merupakan sebagian dari keberhasilan itu
sendiri. Awal dari keberhasilan dimulai dari perencanaan yang baik. Berikut ini contoh sederhana bagaimana perencanaan keuangan, yang dikaitkan dengan usaha distributor/perdagangan snack.
Katakan pada tahun yang akan datang Anda merencanakan untuk
mendistribusikan 12 ton atau 12.000 kg snack kepada pelanggan. Jika
dibagi dalam 12 bulan maka diperkirakan 1000 kg setiap bulan. Apabila
harga belinya Rp 2.000 per kg dan Anda merencanakan menjual dengan harga
Rp 2.500 per kg, sedangkan biaya pemesanan seperti transport, dll
adalah Rp 200.000 per bulan atau Rp 2.400.000 per tahun, maka
perhitungan perencanaan keuntungan tahun 2008 setelah diperhitungkan
biaya administrasi dan umum Rp. 600.000, seperti yang terlihat pada
tabel berikut ini:
Perencanaan Keuangan Tahun 2008
No
|
Uraian
|
Satuan/kg
|
Harga
|
Total Nilai
|
%
|
1
|
Penjualan
|
12.000
|
2.500
|
30.000.000
|
100
|
2
|
Pembelian
|
12.000
|
2.000
|
24.000.000
|
80
|
3
|
Laba Kotor (3=2-1)
|
|
|
6.000.000
|
20
|
4
|
Biaya Penjualan
|
|
|
2.400.000
|
8
|
5
|
Baiya Administrasi/umum
|
|
|
600.000
|
2
|
6
|
Laba (6=3-4-5)
|
|
|
3.000.000
|
10
|
Perhitungan
pada tabel di atas menunjukkan bahwa, keuntungan sebelum pajak tahun
2008 adalah sebesar Rp 3.000.000 atau 10 % dari jumlah barang yang
dijual senilai Rp 30.000.000. Kita baru saja merencanakan keuntungan
dengan mengandaikan barang dagangan Anda, hanya satu jenis saja.
Keuntungan per Jenis Barang
Permasalahannya
adalah bagaimana merencanakan keuntungan, apabila barangnya ada
beberapa jenis. Kita asumsikan saja barang dagangan ada 3 jenis.
Masing-masing snack A, snack B dan snack C. Pada tahun 2008 yang akan
datang direncanakan akan menjual barang snack A 5.000 kg, snack B 4.000
kg dan snack C 3.000 kg. Harga beli masing-masing snack sbb: snack A Rp
1.800, snack B Rp 2.100 dan snack C Rp 2.200. Pada tahun 2008
direncanakan untuk menjual dengan harga masing-masing snack A Rp 2.400,
snack B Rp 2.550 dan snack C Rp 2.600. Biaya penjualan yang ditanggung
adalah Rp 2.400.000 dan biaya administrasi dan umum Rp 600.000, maka
perhitungan perencanaan keuntungan pada tahun 2008 dapat terlihat pada
tabel berikut ini:
Perencanaan Keuntungan Tahun 2008
No.
|
Uraian
|
Satuan/Kg
|
Harga
|
Total Nilai
|
%
|
1
|
Penjualan Snack A
|
5000
|
2.400
|
12.000.000
|
|
2
|
Snack B
|
4000
|
2.550
|
10.200.000
|
|
3
|
Snack C
|
3000
|
2.600
|
7.800.000
|
|
4
|
Total Penjualan
|
|
|
30.000.000
|
100
|
5
|
Pembelian Snack A
|
5000
|
1.800
|
9.000.000
|
|
6
|
Snack B
|
4000
|
2.100
|
8.400.000
|
|
7
|
Snack C
|
3000
|
2.200
|
6.600.000
|
|
8
|
Total Pembelian
|
|
|
24.000.000
|
80.0
|
9
|
Laba Kotor 9=4-8
|
|
|
6.000.000
|
20.0
|
10
|
Biaya Penjualan
|
|
|
2.400.000
|
8.0
|
11
|
Biaya Administrasi / umum
|
|
|
600.000
|
2.0
|
12
|
Laba (12=9-10-11)
|
|
|
3.000.000
|
10.0
|
Berdasarkan
perhitungan per jenis snack pada tabel di atas, diperoleh keuntungan
sebelum pajak tahun 2008 sebesar Rp 3.000.000 atau 10.0 % dari jumlah
barang yang dijual senilai Rp 30.000.000.
Perencanaan Barang.
Kalau meneliti lebih dalam lagi, apa yang menarik dari kedua perhitungan keuntungan di atas adalah keuntungan perjenis barang/produk yang berbeda. Mari kita lihat tabel berikut ini:
Keuntungan Per Produk Snack
No
|
Uraian
|
Harga Jual
|
Harga Beli
|
Keuntungan per jenis snack
|
%
|
1
|
Produk Snack A
|
2.400
|
1.800
|
600
|
33.3
|
2
|
Snack B
|
2.550
|
2.100
|
450
|
21.4
|
3
|
Snack C
|
2.600
|
2.200
|
400
|
18.2
|
Ternyata
sumbangan keuntungan tertingi berasal dari produk snack A sebesar 33.3 %
sedangkan yang terendah adalah snack C sebesar 18.2 %. Pengetahuan akan
besar kecilnya sumbangan per jenis barang berguna utuk merencanakan
keuntungan pada masa yang akan datang. Seperti halnya snack A yang
menyumbangkan keuntungan terbesar, maka pada tahun yang akan datang
penjualannya dapat didorong lebih banyak lagi, sehingga sumbangan
keuntungan kepada perusahaan makin besar pula. Sebaliknya produk snack C
yang menyumbang keuntungan yang kecil dapat dikurangi penjualannya.
Yang
kita pelajari dari dua tabel perhitungan di atas adalah perencanaan
keuangan pada usaha perdagangan, sedangkan perencanaan keuangan pada
usaha manufaktur atau pabrik, akan lebih kompleks dan lebih rinci lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentarnya Disini...................