Selasa, 12 Februari 2013

SELEDRI TANAMAN OBAT SERTA BAHAYANYA

Seledri Merupakan Tanaman Obat serta Bahayanya

Seledri Merupakan Tanaman Obat serta Bahayanya
(Manfaat dan Khasiat Seledri bagi Kesehatan) – Seledri (Apium graveolens) adalah tumbuhan yang berasal dari daerah subtropis Eropa dan Asia. Tumbuhan ini termasuk sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan dan obat tradisional.
Ciri-ciri tumbuhan Seledri ini adalah pohonnya kecil, tingginya kurang dari 1 meter. Daun tersusun majemuk dengan tangkai panjang. Batangnya biasanya sangat pendek, bersegi dan beralur membujur. Bunganya tersusun majemuk berkarang, berukuran kecil, dan berwarna putih kehijauan. Buahnya kecil-kecil berwarna coklat gelap. Tumbuhan ini dapat tumbuh di dataran rendah atau dataran tinggi, dan berkembang dengan baik di tempat yang lembab dan subur. Di daerah dataran tinggi, Seledri tumbuh dengan tangkai dan daun yang tebal.
Seledri telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu di Eropa sebagai unsur pengobatan dan penyedap masakan. Menurut ahli sejarah botani, daun Seledri telah dimanfaatkan sebagai tanaman obat sejak abad XVII atau sekitar tahun 1640, dan diakui sebagai tumbuhan berkhasiat obat secara ilmiah baru pada tahun 1942.
Tanaman yang terlihat cantik jika ditanam dalam pot ini lebih dulu dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Daun Seledri biasa dipakai untuk memperkaya cita rasa sajian kaldu, sup kacang merah, bubur ayam, dan berbagai macam masakan di Indonesia. Di Eropa, batang Seledri yang besar sering dibuat sebagai salad dengan saus mayones atau bechamel (saus berbahan dasar susu) sebagai isi roti sandwich.
Ada tiga kelompok seledri yang dibudidayakan:
Seledri daun atau seledri iris (A. graveolens kelompok secalinum) yang biasa diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
Seledri tangkai (A. graveolens kelompok dulce) yang tangkai daunnya membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.
Seledri umbi (A. graveolens kelompok rapaceum), yang membentuk umbi di permukaan tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau schnitzel. Umbi ini kaya provitamin A dan K.

Senin, 11 Februari 2013

BUDIDAYA SELEDRI

Budidaya Seledri

Budidaya Seledri
Seledri (Apium graveolens L. Dulce) termasuk dalam famili Umbelliferae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak digunakan untuk penyedap makanan dan penghias hidangan. Biji seledri juga digunakan sebagai bumbu dan penyedap. Ekstrak minyak bijinya berkasiat sebagai obat.
Budidaya seledri sangat baik di dataran tinggi 1000-1200 m dpl, juga bisa di dataran rendah dengan memberi naungan berupa atap alangalang atau jerami, atap berfungsi sebagai penahan sinar matahari dan menjaga kelembaban. Seledri kurang tahan hujan oleh karena itu curah hujan optimum berkisar 60-100 mm/bulan. Tanaman seledri dapat dibagi menjadi seledri tangkai, seledri umbi dan seledri daun.
Cara Budidaya Seledri
Benih Seledri
Seledri dapat diperbanyak secara generatif dengan biji atau vegetatif dengan anakan. Untuk tujuan komersil tanaman seledri dapat diperbanyak dengan biji. Benih berasal dari varietas unggul dengan daya kecambah > 90%.
Pengolahan Lahan Seledri
Lahan ideal adalah tanah yang subur, gembur, mengandung bahan organik, mampu menahan air dan berdrainase baik dengan pH tanah antara 5,5-6,5. Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm biarkan selama 15 hari, jika pH tanah kurang dari 6.5 campurkan kapur kalsit atau dolomit dengan tanah olahan, dosis kapur 1-2 ton/ha tergantung pH tanah dan jumlah Alumunium di dalam tanah, pemberian 2-3 minggu sebelum tanam. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, panjang sesuai lahan, dan jarak antar bedengan 50 cm. Bedengan diberi naungan berupa alang-alang atau jerami dengan tinggi 1-1,5 m.
Persemaian Seledri

BUDIDAYA BAWANG PUTIH

BUDIDAYA BAWANG PUTIH


BUDIDAYA BAWANG PUTIH
  • Bawang putih ( Nama Latin: Allium sativum L. Nama Inggris: Garlic, Famili : LILIACEAE) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
  • Bawang putih menghendaki iklim yang sejuk dan relatif kering.
  • Dengan demikian iklim yang paling cocok untuk bawang putih hanya di dataran tinggi.
  • Namun demikian ada varietas yang cocok untuk ditanam di dataran rendah sampai dataran medium pada ketinggian 200-700 m.
  • Suhu malam yang agak dingin diperlukan untuk pembentukan umbi.
  • pH yang dikehendaki oleh bawang putih berkisar antara 6-7.
  • Tanaman bawang putih di dataran rendah kurang baik apabila ditanam di musim hujan. Selain tanah terlalu basah, suhunya juga terlalu tinggi sehingga mempersulit pembentukan umbi. 
Pembibitan
  • Bawang putih dikembangbiakkan dengan umbi siung. Cara menanam hampir sama dengan bawang merah.
  • Keberhasilan usaha tani bawang putih sangat ditunjang oleh faktor bibit karena produksinya tergantung dari mutu bibit yang digunakan.
  • Umbi yang digunakan sebagai bibit harus bermutu tinggi, berasal dari tanaman yang pertumbuhannya normal, sehat, serta bebas dari hama dan patogen.
  • Mutu bibit/benih bawang putih yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
§  Bebas hama dan penyakit
§  Pangkal batang berisi penuh dan keras
§  Siung bernas
  • Besar siung untuk bibit 1,5 sampai 3 gram.
  • Kualitas bibit merupakan faktor penentu hasil tanaman. Tanaman yang dipergunakan sebagai bibit harus cukup tua. Yaitu berkisar antara 70-80 hari setelah tanam.
  • Bibit kualitas baik adalah berukuran sedang, sehat, keras dan permukaan kulit luarnya licin/ mengkilap.
  • Cara penyimpanan yang baik dan biasa dilakukan oleh petani adalah dengan menyimpan diatas para-para dapur atau disimpan di gudang

KHASIAT ASAM JAWA


Aneka Khasiat Dari Asam Jawa

Aneka Khasiat Dari Asam Jawa

Aneka Khasiat Dari Asam Jawa — Asam jawa (tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Daun asam jawa bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas asam. Di dalam buah polong selain terdapat kulit yang membungkus daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2 – 5 yang berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman.
Nama Lokal :
Tamarind (Inggris), Tamarinier (Perancis),; Asam Jawa (Indonesia), Celangi, Tangkal asem (Sunda); Asem (Jawa);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Asma, Batuk, Demam, Sakit panas, Reumatik, Sakit perut, morbili; Alergi/biduren, Sariawan, Luka baru, Luka borok, Eksim, Bisul; Bengkak disengat lipan/lebah, Gigitan ular bisa, Rambut rontok;
Pemanfaatan :
1. Asma
Bahan: 2 potong kulit pohon asam jawa, adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara mrnggunakan: diminum 2 kali sehari

CARA MENANAM TEBU



Cara Menanam Tebu


Cara Menanam Tebu
PENDAHULUAN
Saat ini pemerintah sedang menggalakkan penanaman tebu untuk mengatasi rendahnya produksi gula di Indonesia. Usaha pemerintah sangatlah wajar dan tidak berlebihan mengingat dulu Indonesia pernah mengalami masa kejayaan sebagai pengekspor gula sebelum perang. Bisakah masa keemasan ini terulang kembali?
Untuk itu PT. Natural Nusantara berusaha ikut serta mengembalikan masa kejayaan melalui peningkatan produksi tebu baik secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (aspek K-3).
SYARAT TUMBUH
Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000 mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang dari 500 m dpl.
JENIS – JENIS TEBU
Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8, B.Z. 132, B.Z. 62, dll.
PEMBUKAAN KEBUN
Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau lori pabrik
Ukuran got standar ; Got keliling/mujur lebar 60 cm; dalam 70 cm, Got malang/palang lebar 50 cm; dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buangannya diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman.
Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got – got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi.
Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar + 1 m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus)

CARA MENANAM VANILI


Cara Menanam Vanili

Cara Menanam Vanili

Cara Menanam Vanili
PENDAHULUAN
Tanaman panili atau si Emas Hijau merupakan komoditi yang menjanjikan. Namun tidak semua panili berharga “emas”, hanya kualitas terbaiklah yang diberikan harga istimewa. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatan produksi panili secara Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian (aspek K-3).
SYARAT PERTUMBUHAN
Panili dapat hidup di iklim tropis, curah hujan 1000-3000 mm/tahun, cahaya matahari + 30%-50%, suhu udara optimal 200C-250C, kelembaban udara sekitar 60%-80%, ketinggian tempat 300-800 m dpl. Tanah gembur, ringan yaitu tipe tanah lempung berpasir (sandy loam) dan lempung berpasir kerikil (gravelly sandy loam), mudah menyerap air, pH tanah + 5,7 – 7
PEMBIBITAN
1. Seleksi Bibit
- Jenis panili bernilai ekonomi yaitu Vanilla planifolia Andrews, Vanilla tahitensis JW. Moore, Vanilla pompana
- Syarat bibit generatif : tulen, punya sifat yang hampir sama dengan induknya; murni, biji tidak tercampur dengan yang berkualitas jelek; biji dalam kondisi segar dan sehat; bibit vegetatif : tanaman induk sehat dan cukup umur, sudah mengeluarkan sulur dahan yang kuat, tanaman induk belum atau jangan sampai berbuah.
2. Penyiapan Bibit
- Bibit generatif berasal dari biji yang unggul
- Bibit Vegetatif dengan stek, mempercepat perakaran stek dapat direndam HORMONIK (1-2 cc/liter) kemudian dibiarkan agak layu baru ditanam dan disiram POC NASA (2-3 ttp) + HORMONIK ( 1 ttp) per 10 liter air.
- Kulture Jaringan
3. Teknik Penyemaian Benih
Bibit disemai dalam tanah berpasir supaya akar mudah tumbuh. Tempat penyemaian harus teduh.
4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Penyiraman setiap hari, tidak boleh terlalu basah. Bibit yang jelek disingkirkan. Setiap seminggu sekali semprot dengan POC NASA (2-3 tutup) + HORMONIK ( 1 tutup) per tangki (14-17 liter).
5. Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit ke lapangan tergantung asal bibit, yaitu bibit stek sekitar umur 1-2 bulan, bibit biji waktunya lama.
PENGOLAHAN MEDIA TANAM

BUDIDAYA PEPAYA CALIFORNIA

Budidaya Pepaya California

BUDIDAYA TANAMAN PEPAYA CALIFORNIA
( Jarak tanam 2.50 m x 2.50 m ; Jumlah tanaman / Ha 1521 pohon )


1.Pengolahan lahan
·Upah borong pembuatan lobang tanam 1521 lobang @ Rp 1000,-               Rp   1.521.000,-
·Upah borong pengurugan lobang tanam 1521 lobang @ Rp 500,-               Rp      760.500,-
·Upah borong pembuatan bedengan atau parit /Ha                                       Rp   1.200.000,-

2.Persiapan tanam
·Pembelian bibit 1521 Polybag @ Rp 2000                                                     Rp   3.042.000,-
·Pembelian pupuk kandang 1521 karung @ Rp 5000,-                                  Rp   7.605.000,-
·Upah borong penaburan pupuk kandang 1521 karung @ Rp 500                Rp      760.500,-
·Pembelian pupuk dasar NPK 400 Kg @ Rp 2000                                           Rp      800.000,-
·Upah tanam 40 H.K.W x Rp 8000                                                                 Rp      160.000,-
Jumlah biaya awal                                          Rp  16.169.000,-

3. Perawatan tanaman ( 3 bulan setelah tanam )
·Upah penyiangan 40 H.K.W x Rp 8000                                                        Rp       320.000,-
·Pembelian pupuk NPK ( 0,5 Kg /pohon ) 750 Kg  @ 2000                             Rp    1.500.000,-
·Upah menabur pupuk NPK 40 H.K.W @ 8000                                               Rp       320.000,-
 Jumlah biaya Untuk bulan ke              Rp    2.140.000,-

4. Perawatan tanaman ( 6 bulan setelah tanam )
·Upah penyiangan 40 H.K.W x Rp 8000                                                        Rp       320.000,-
·Pembelian pupuk NPK ( 0,5 Kg /pohon ) 750 Kg  @ 2000                             Rp    1.500.000,-
·Upah menabur pupuk NPK 40 H.K.W @ 8000                                               Rp       320.000,-
 Jumlah biaya Untuk bulan ke – 6        Rp    2.140.000,-

5. Perawatan tanaman ( 9 bulan setelah tanam )
·Upah penyiangan 40 H.K.W x Rp 8000                                                          Rp       320.000,-
·Pembelian pupuk NPK ( 0,5 Kg /pohon ) 750 Kg  @ 2000                               Rp    1.500.000,-
·Upah menabur pupuk NPK 40 H.K.W @ 8000                                                 Rp       320.000,-
 Jumlah biaya Untuk bulan ke – 9          Rp    2.140.000,-
 Total biaya sampai panen ( I )  Rp  21.828.500,-

CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Cara Budidaya Jamur Tiram - Pada tulisan sebelumnya sudah dibahas tentang cara budidaya belut di blog Karo Cyber. Kali ini kita akan mencoba membahas tentang cara budidaya jamur tiram. Tetapi sebelum jauh membahas tentang cara budidaya jamur tiram, maka terlebih dahulu akan kita bahas dulu tentang apa itu sebenarnya jamur yang memiliki nama latin Pleurotus ostreatus ini.

jamur tiram
Jamur tiram atau Pleurotus ostreatus merupakan jamur yang dapat dikonsumsi dan memiliki ciri-ciri umum, yaitu tubuh buah yang berwarna putih hingga krem, serta memiliki tudung yang berbentuk lingkaran mirip dengan cangkang tiram.

Umumnya jamur tiram mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam siklus hidupnya, yaitu secara aseksual dan juga secara seksual. Secara umum reproduksi aseksual terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogan pada kantung spora atau sporangiumnya. Sedangkan secara seksual, reproduksi jamur tiram terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina dan kemudian membentuk zigot yang akan tumbuh menjadi primodia dewasa.

Cara Budidaya Jamur Tiram

Setelah mengenal sekilas tentang apa itu jamur tiram sepreti yang sudah dibahas diatas, maka saatnya kita akan membahas tentang cara budidaya jamur tiram. Seperti yang secara umum sudah diketahui bahwa budidaya jamur tiram memiliki bebera keunggulan dan kemudahan dalam proses budidayanya, sehingga budidaya jamur tiram ini sendiri dapat dikelola secara usaha sampingan maupun usaha ekonomis dengan skala kecil, sedang dan besar.

Dalam budidaya jamur tiram akan ditemukan beberapa bagian penting yang akan dilalui, yaitu mulai dari persiapan budidaya, peralatan yang digunakan dalam membudidayakan jamur tiram, proses dan teknik budidaya, serta sampai pada proses pemanenan.

Untuk mengetahui step-step budidaya jamur tiram tersebut, maka berikut akan disajikan secara lengkap kepada Anda, dan akan dimulai dari proses persiapan budidaya jamur tiram.

CARA BUDIDAYA JAMUR MERANG

Cara Budidaya Jamur Merang - Jamur Merang adalah salah satu jamur yang bisa dikonsumsi. Jamur ini umumnya banyak dibudidayakan di beberapa wilayah Asia dan juga termasuk di Indonesia. Sesuai dengan namanya, Jamur Merang biasanya dibudidayakan pada media merang atau jerami yang telah dijadikan kompos.


Budidaya Jamur Merang juga tergolong tidak sulit. Panen sudah bisa dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang. Meski demikian tubuh buah jamur yang telah membuka payungnya juga masih bisa dikonsumsi meski harganya akan cenderung menurun.

Pada tulisan kali ini akan kita bahas mengenai cara budidaya jamur merang dengan media kardus. Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya tentang cara budidaya jamur tiram yang sudah dipublikasikan di blog Karo Cyber.

Cara Budidaya Jamur Merang dengan Media Kardus

Meski pada umumnya Jamur Merang dibudidayakan pada media merang, tetapi akhir-akhir ini media penanaman jamur ini cenderung dilakukan didalam media kardus. Hal ini dilakukan karena di wilayah perkotaan umumnya akan kesulitan mencari bahan baku merang.

Selain mudah didapatkan kardus juga memiliki keunggulan lain sebagai tempat budidaya jamur merang. Adapun kelebihannya, yaitu cukup dengan hanya menyobek bagian kardus, dan kemudian direndam dengan air kapur selama 5 hari, maka media kardus sudah siap dimasukkan kedalam lumbung atau rak. Selain itu jamur yang dibudidayakan melalui media kardus akan menghasilkan jamur yang lebih kenyal dan aromanya juga lebih wangi dan dengan warna yang lebih putih.

Berikut adalah cara budidaya Jamur Merang dengan media Kardus selengkapnya, dimana tahapan-tahapan budidaya dimailai dari pembuatan kumbung, Penanaman, Perawatan, hingga Panen.

TEKNIK MENANAM BUAH PALA


TEKNIK MENANAM PALA




Teknik Penanaman Buah Pala Penanaman bibit dilakukan pada awal musim hujan. Hal ini untuk mencegah agar bibit tanaman tidak mati karena kekeringan, bibit tanaman yang berasal dari biji dan sudah mempunyai 3–5 batang cabang biasanya sudah mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan sehingga pertumbuhannya dapat baik.

Penanaman yang berasal dari biji dilakukan dengan cara sebagai berikut: polybag (kantong pelastik) di lepaskan terlebih dahulu, bibit dimasukkan kedalam lubang tanam dan permukaan tanah pada lubang tanam tersebut dibuat sedikit dibawah permukaan lahan kebun. Setelah bibit-bibit tersebut ditanam, kemudian lubang tanam tersebut disiram dengan air supaya media tumbuh dalam lubang menjadi basah.

Bila bibit pala yang berasal dari cangkok, maka sebelum ditanam daun-daunnya harus dikurangi terlebih dahulu untuk mencegah penguapan yang cepat. Lubang tanam untuk bibit pala yang berasal dari cangkang perlu dibuat lebih dalam. Hal ini dimaksudkan agar setelah dewasa tanaman tersebut tidak roboh karena sistem akaran dari bibit cangkokan tidak memiliki akar tunggang. Setelah bibit di tanam, lubang tanam harus segera disiram supaya media tumbuhan menjadi basah.

CARA MEMPERBANYAK BENIH PISANG

Memperbanyak Benih Pisang Dengan Bonggol


Pisang merupakan komoditas yang banyak diusahakan petani.  Sebaran penanamanya sangat luas, hampir semua daerah pasti akan kita temui tanaman pisang dengan  berbagai jenis dan varietas yang ditanam.  Ini dapat dimaklumi karena pisang mudah ditanam, tidak perlu teknologi yang tinggi dan manfaatnya sangat besar.  Selain buahnya, pisang juga dapat dipanen dalam bentuk daunya untuk pembungkus aneka makanan.  Buah pisang juga dapat diolah dengan berbagai macam makanan yang menarik dan bergizi tinggi.

Namun menanam pisang kadang menghadapi masalah berkaitan dengan penyediaan benih untuk budidayanya.  Benih pisang biasanya diambil dari anakan pisang yang dipisahkan dan dijadikan benih.  Tentu jumlahnya terbatas, apalagi kalau kita memerlukannya dalam jumlah banyak tentu sangat kesulitan untuk memenuhinya.   Pada beberapa perusahaan yang besar mereka memenuhi kebutuhan benihnya dengan benih dari kultur jaringan yang bisa dipesan dengan jumlah yang besar, kualitas benih seragam dan bebas patogen. Ini tentu tidak bisa dilakukan oleh petani kebanyakan,mereka tentu kesulitan untuk memperoleh benih pisang kultur jaringan, apalagi harganya masih relatif tinggi sehingga tidak terjangkau oleh petani.
Solusi yang bisa dilakukan oleh petani adalah memperbanyak benih pisang sendiri dengan menggunakan bonggol.  Bonggol adalah batang pisang yang berada di bagian bawah, dimana biasanya anakan / tunas pisang tumbuh.
Bonggol yang dapat digunakan berupa bonggol yang masih melekat pada tanaman induk ataupun bonggol yang sudah dipisahkan dari tanaman induknya.  Perbanyakan yang digunakan adalah anakan yang berumur 15 – 20 cm.  Anakan tersebut tidak dipisahkan dari tanaman induk, tetap  berada di lahan dan melekat pada tanaman induk.  Dengan cara ini tunas baru yang diinginkan akan tumbuh lebih cepat karena sistem perakaran dari bonggol anakan tidak terganggu.  Dengan cara ini dapat dihasilkan kurang lebih 700 benih dari 1 bonggol dalam waktu kurang lebih 8 bulan.

MEMBASMI HAMA SECARA SEDERHANA

Cara Sederhana Membasmi Hama



Ramuan Tembakau Mengatasi Serangan Ulat. PENGGUNAAN bahan alami untuk mengatasi serangan berbagai hama mempunyai berbagai kelebihan. Selain hama akan kabur, tanahnya juga menjadi subur. Di samping ramuan daun johar dan daun mimba untuk mengusir wereng, petani pun bisa menggunakan tembakau untuk mengatasi berbagai hama.

Petani hanya perlu mengingat bahan-bahan yang harus dicampurkan dengan tembakau, agar obat hama alami dari bahan tembakau bisa tepat sasaran. Biasanya, campuran menggunakan empon-empon atau daun-daunan yang diramu dengan takaran tertentu.



Misalnya, ramuan yang terbuat dari 50 lembar daun sirsak dicampur dengan segenggam tembakau berkualitas jelek, bisa digunakan untuk membasmi ulat dan belalang.

Cara membuatnya sangat sederhana. Kedua bahan itu ditumbuk sampai lumat kemudian direndam dalam seliter air selam 24 jam. Hasil rendaman disaring dan dicampur dengan 14 liter air sebelum digunakan untuk menyemprot padi.

''Penggunaan bioinsektisida ini sangat mudah dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Sebab bahan-bahan yang digunakan dapat dengan mudah diurai oleh bakteri dalam tanah,'' ujar Dwi Tavip Wiyono kepada petani peserta pelatihan sisem intensifikasi padi dan pengenalan obat hama alami (bioinsektisida) di Balai Desa Pundungan, Kecamatan Juwiring.

Minggu, 10 Februari 2013

CARA BUDIDAYA KAYU JABON

CARA BUDIDAYA KAYU JABON

 Seiring dengan meningkatnya kebutuhan kayu di masyarakat ditambah dengan adanya larangan menebang kayu hutan negara oleh pemerintah maka menanam tanaman kayu jabon dapat menjadi solusi akan kebutuhan tersebut.
budidaya jabon

Jabon atau yang lebih dikenal masyarakat banjar dengan nama kelampayan merupakan jenis kayu daun lebar ringan dengan sifat kayu keras, berwana putih krem hingga kekuningan, kelas awet V dan kelas kuat III-IV. Tajuk atau citra pohon jabon seperti payung besar.
Jabon merupakan salah satu tanaman kayu cepat tumbuh. Pada usia mudanya, pertumbuhan diameter jabon bisa menembus angka 10 cm/tahun. Batangnya yang lurus dan silinder juga menjadi nilai plus bagi tanaman bongsor ini. Potensi tersebut akan muncul ketika jabon ditanam di tempat yang tepat dan dengan perawatan yang optimal.
Meskipun jabon bisa tumbuh di dataran hingga ketinggian 1.000 m dpl, sebaiknya penanaman jabon memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut.
• Hindari lahan-lahan yang becek dan berpotensi tergenang pada musim hujan. Kondisi tanah tersebut memang tidak mematikan tanaman jabon, tetapi akan mengurangi pertumbuhan jabon.
• Jabon akan tumbuh secara produktif jika ditanam di bawah ketinggian 500 m dpl.
• Jabon tidak tahan terhadap naungan, bebaskan naungan sewaktu penyiapan lahan.
• Waspadai semak belukar di awal penanaman jabon yang mungkin akan menutup bibit yang baru ditanam sehingga tanaman jabon bisa mati karena kalah saing dalam sinar matahari, ruang, dan nutrisi dengan semak belukar.

CARA BUDIDAYA TANAMAN JATI

CARA BUDIDAYA TANAMAN JATI
Siapa yang tidak kenal dengan Kota Blora? Kota kecil namun tenang, terletak di Pripinsi Jawa Tengah bagian timur. Berbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Banyak juga orang yang menyebutnya dengan “kota sate”.
Tetapi pada saat ini kita tidak akan membicarakan masalah makanan, terutama sate. Ada satu hal lagi yang menarik dari Kota Blora, dan ini lebih terkenal, tidak hanya di Jawa Tengah, namun di seluruh Indonesia bahkan sampai ke manca negara. Apalagi kalau bukan pohon jati. Jadi, kalau bapak ibu datang ke kota Blora, tengok aja ke kanan kiri jalan pasti akan disuguhi pemandangan yang indah, yakni hutan jati.
Mungkin Anda penasaran, bagaimana cara membudidayakan pohon jati supaya dapat tumbuh dengan subur. Apabila Anda tertarik, ikuti petunjuk berikut ini !
Sebelum mulai menanam pohon jati, ada beberapa tips/cara yang perlu kita perhatikan.
  • Pilihlah benih jati yang baik dengan ketentuan berdiameter 1-1,5 cm.
  • Jemur benih jati tersebut sampai betul-betul kering.

CARA BETERNAK ITIK PETELUR


 CARA BETERNAK ITIK PETELUR

1. Sejarah Singkat

Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).

2. Sentra Peternakan

Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.

3. Jenis Itik Petelur

Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.

Senin, 04 Februari 2013

MEKANISME PERTUMBUHAN PATOGEN PADA TUMBUHAN



MEKANISME PENYERANGAN PATOGEN PADA TUMBUHAN

Patogen menyerang tumbuhan inang dengan berbagai macam cara guna memperoleh zat makanan yang dibutuhkan oleh patogen yang ada pada inang. Untuk dapat masuk kedalam inang patogen mampu mematahkan reaksi pertahanan tumbuhan inang.

Dalam menyerang tumbuhan, patogen mengeluarkan sekresi zat kimia yang akan berpengaruh terhadap komponen tertentu dari tumbuhan dan juga berpengaruh terhadap aktivitas metabolisme tumbuhan inang. Beberapa cara patogen untuk dapat masuk kedalam inang diantaranya dengan cara mekanis dan cara kimia.

Cara Mekanis

Cara mekanis yang dilakukan oleh patogen yaitu dengan cara penetrasi langsung ke tumbuhan inang. Dalam proses penetrasi ini seringkali dibantu oleh enzim yang dikeluarkan patogen untuk melunakkan dinding sel.

Pada jamur dan tumbuhan tingkat tinggi parasit, dalam melakukan penetrasi sebelumnya diameter sebagian hifa atau radikel yang kontak dengan inang tersebut membesar dan membentuk semacam gelembung pipih yang biasa disebut dengan appresorium yang akhirnya dapat masuk ke dalam lapisan kutikula dan dinding sel.

Skema penetrasi patogen terhadap dinding sel tanaman
Cara Kimia

Pengaruh patogen terhadap tumbuhan inang hampir seluruhnya karena proses biokimia akibat dari senyawa kimia yang dikeluarkan patogen atau karena adanya senyawa kimia yang diproduksi tumbuhan akibat adanya serangan patogen.

Substansi kimia yang dikeluarkan patogen diantaranya enzim, toksin, zat tumbuh dan polisakarida. Dari keempat substansi kimia tersebut memiliki peranan yang berbeda-beda terhadap kerusakan inang. Misalnya saja, enzim sangat berperan terhadap timbulnya gejala busuk basah, sedang zat tumbuh sangat berperan pada terjadinya bengkak akar atau batang. Selain itu toksin berpengaruh terhadap terjadinya hawar.

Enzim

Secara umum, enzim dari patogen berperan dalam memecah struktur komponen sel inang, merusak substansi makanan dalam sel dan merusak fungsi protoplas. Toksin berpengaruh terhadap fungsi protoplas, merubah permeabilitas dan fungsi membran sel. Zat tumbuh mempengaruhi fungsi hormonal sel dalam meningkatkan atau mengurangi kemampuan membelah dan membesarnya sel. Sedang polisakarida hanya berperan pasif dalam penyakit vaskuler yang berkaitan dengan translokasi air dalam inang dan ada kemungkinan polisakarida bersifat toksik terhadap sel tumbuhan.
Enzim oleh sebagian besar jenis patogen dikeluarkan setelah kontak dengan tumbuhan inang. Tempat terjadinya kontak antara patogen dengan permukaan tumbuhan adalah dinding sel epidermis yang terdiri dari beberapa lapisan substansi kimia. Degradasi setiap lapisan tersebut melibatkan satu atau beberapa enzim yang dikeluarkan patogen.


Contoh bagian tanaman yang telah rusak akibat adanya enzim dari patogen tanaman.


Toksin

Toksin merupakan substansi yang sangat beracun dan efektif pada konsentrasi yang sangat rendah. Toksin dapat menyebabkan kerusakan pada sel inang dengan merubah permeabilitas membran sel, inaktivasi atau menghambat kerja enzim sehingga dapat menghentikan reaksi-reaksi enzimatis. Toksin tertentu juga bertindak sebagai antimetabolit yang mengakibatkan defisiensi faktor pertumbuhan esensial.
Toksin yang dikeluarkan oleh patogen dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu patotoksin, vivotoksin dan fitotoksin.


Patotoksin

Patotoksin ialah toksin yang sangat berperan dalam menentukan tingkat keparahan penyakit. Berdasarkan luas kisaran inangnya patotoksin digolongkan menjadi dua, yaitu spesifik dan non-spesifik. Vivotoksin dan fitotoksin umumnya bersifat non-spesifik.
Vivotoksin
Vivotoksin ialah substansi kimia yang diproduksi oleh patogen dalam tumbuhan inang dan/atau oleh inang itu sendiri yang ada kaitanya dengan terjadinya penyakit, tetapi toksin ini bukan agen yang memulai terjadinya penyakit. Beberapa kriteria yang ditunjukkan oleh vivotoksin diantaranya: dapat dipisahkan dari tumbuhan inang sakit, dapat dipurifikasi dan karakterisasi kimia, menyebabkan dari sebagian gejala kerusakan pada tumbuhan sehat, dan dapat diproduksi oleh organisme penyebab penyakit.


Fitotoksin

Fitotoksin adalah toksin yang diproduksi oleh parasit yang dapat menyebabkan sebagian kecil atau tidak sama sekali gejala kerusakan pada tumbuhan inang oleh pathogen. Tidak ada hubungan antara produksi toksin oleh patogen dengan patogenesitas penyebab penyakit.

Zat Tumbuh

Zat tumbuh yang terpenting yaitu auksin, giberellin dan sitokinin, selain itu etilen dan penghambat tumbuh juga memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Patogen tumbuhan dapat memproduksi beberapa macam zat tumbuh atau zat penghambat yang sama dengan yang diproduksi oleh tumbuhan, dapat memproduksi zat tumbuh lain atau zat penghambat yang berbeda dengan yang ada dalam tumbuhan, atau dapat memproduksi substansi yang merangsang atau menghambat produksi zat tumbuh atau zat penghambat oleh tumbuhan.
Patogen seringkali menyebabkan ketidak seimbangan sistem hormonal pada tumbuhan dan mengakibatkan pertumbuhan yang abnormal sehingga pada tumbuhan yang terinfeksi oleh patogen tersebut akan timbul gejala kerdil, pertumbuhan berlebihan, terlalu banyaknya akar-akar cabang dan berubahnya bentuk batang.


Contoh gejala pembengkakan pada akar tanaman

Polisakarida

Beberapa pathogen mungkin dapat mengeluarkan substansi lender yang menyelubungi tubuh pathogen tersebut untuk melindungi diri dari factor lingkungan luar yang tidak menguntungkan. Peranan polisakarida pada penyakit tumbuhan hanya terbatas pada layu. Pada vaskuler, polisakarida dalam jumlah yang cukup banyak akan terakumulasi pada xilem yang akan menyumbat aliran air pada tanaman.

Sumber: G.N. Agrios. Plant Pathology.
A. Latief Abadi. Ilmu Penyakit Tumbuhan.



WERENG PUNGGUNG PUTIH

Vertebrata Hama : WERENG PUNGGUNG PUTIH


Wereng punggung putih (Sogatella furcifera Horvarth), menyebar luas di beberapa wilayah. Di Indonesia S. furcifera merupakan serangga tua yang dikenal sejak tahun 1930. Pada MH 1982/83, hama ini telah menyerang pertanaman padi berumur 2-3 minggu setelah tanam seluas 500 ha di Perum Sang Hyang Seri. Varietas yang diserang ialah Cisadane, Cipunagara, Krueng Aceh, dan galur GH 147. Mulai 1995 yaitu setelah 13 tahun dari mulai menyerang varietas unggul baru dan galur atau 11 tahun sejak beratribut serangga k-strategik (yang mempunyai ciri perkembangbiakannya sangat lamban dan populasinya stabil rendah untuk mempertahankan makanan supaya tetap tersedia), perkembangan populasi S. furcifera mulai mengarah kepada serangga yang r-strategik dengan ciri yang sama seperti pada wereng coklat. Mulai tahun 2000 populasi S. furcifera di jalur pantura mendominasi populasi wereng coklat dan pada tahun 2009 sudah mulai menimbulkan ledakan sampai mati terbakar (hopperburn) pada tanaman padi hibrida SL-8. Di luar Jalur Pantura mulai Brebes-Jawa tengah sampai Mojokerto-Jawa Timur peningkatan populasi S. furcifera belum terlihat. Oleh karena itu serangan S. furcifera atau campuran S. furcifera dan wereng coklat perlu diwaspadai karena akan menjadi ancaman yang serius dan pada saat merealisasikan Peningkatan Produksi Padi Nasional (P2BN). Perlu menyediakan varietas tahan S. furcifera dan perlu pola distribusi varietas berdasarkan biotipe S. furcifera sejak awal. Bila terjadi serangan wereng coklat dan S. furcifera segera gunakan bahan kimia yang pemakaiannya berdasarkan patrun ambang ekonomi ganda antara dua wereng tersebut. Beberapa faktor yang diduga mendukung perkembangan hama ini adalah: penggunaan padi hibrida dan pemupukan yang berlebihan, teknik pengendalian yang kurang tepat, serta pengaruh cuaca

WERENG HIJAU

Vertebrata Hama : WERENG HIJAU


Wereng adalah sebutan umum untuk serangga penghisap cairan tumbuhan anggota ordo Hemiptera (kepik sejati), subordo Fulgoromorpha, khususnya yang berukuran kecil. Tonggeret pernah digolongkan sebagai wereng (di bawah subordo Auchenorrhyncha)namun sekarang telah dipisah secara taksonomi. Karena eksklusif hidup dari tumbuhan, sejumlah anggotanya menjadi hama penting dalam budidaya tanaman. Selain sebagai pemakan langsung, wereng juga menjadi vektor bagi penularan sejumlah penyakit tumbuhan penting, khususnya dari kelompok virus.

1. WERENG HIJAU (Nephotettix spp.), hama utama padi penyebar virus tungro.


Musuh alami wereng hijau bisa berupa predator, parasit maupun patogen. Berikut ini akan diperkenalkan beberapa jenis musuh alami hama padi dan wereng hijau.

Predator

Laba-laba Serigala (Lycosa pseudoanulata)

Laba-laba ini aktif mencari dan memburu mangsanya. Kemampuan memangsa¬nya tinggi bergantung pada ukuran mangsa dan keaktifan mangsanya. Mangsa yang lebih besar akan diperlukan lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan mangsa yang kecil. Kemampuan predator ini menangkap dan memangsa hama yang kurang aktif seperti nimfa N. virescens, sangat kecil sekitar 0,293 - 3,75 ekor/hari. Demikian juga terhadap imago yang sangat aktif (lincah), laba-laba ini hanya dapat menangkap 0,13 ekor/hari pada ruangan 35 x 35 x 35 cm, tetapi kemampuan memangsanya tinggi mencapai 20 ekor per hari bila laba-laba diberi mangsa imago wereng hijau pada tabung berdiameter 3 cm dan panjang 15 cm. Kemampuan memangsa terhadap wereng coklat mencapai 10-¬20 ekor imago/hari atau 15-20 nimfa/hari. Beberapa jenis mangsanya adalah wereng coklat, wereng hijau, wereng punggung putih, hama putih, hama putih palsu dan lalat bibit.

Laba-laba ini mempunyai ukuran 5-18 mm dengan ciri-ciri pada bagian punggungnya terdapat 3 buah garis dan pada tubuh bagian 'cephalothorax' depannya terdapat tanda bentuk Y serta di sekitar matanya berwarna gelap (hitam). Kebiasaan hidupnya berada di bagian bawah batang atau di atas permukaan air pada siang hari dan pada malam hari biasanya berada pada daun bagian atas. Rentang hidupnya 100 hari dan jumlah telur yang dihasilkan 380/betina.

WERENG COKLAT

Vertebrata Hama : WERENG COKLAT


Wereng Coklat (WCK)

Serangga wereng coklat berukuran kecil, panjang 0,1-0,4 cm. Wereng coklat bersayap panjang dan wereng punggung putih berkembang ketika makanan tidak tersedia atau terdapat dalam jumlah terbatas. Dewasa bersayap panjang dapat menyebar sampai beratus kilometer.


Mengapa Wereng harus Dikendalikan?

Wereng coklat dapat menyebabkan daun berubah kuning oranye sebelum menjadi coklat dan mati. Dalam keadaan populasi wereng tinggi dan varietas yang ditanam rentan wereng coklat dapat mengakibatkan tanaman seperti terbakar atau “hopperburn”. Wereng coklat juga dapat menularkan penyakit virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput, dua penyakit yang sangat merusak.


Bagaimana Mengendalikan Wereng Coklat?

Ledakan WCK biasanya terjadi akibat penggunaan pestisida yang tidak tepat, penanaman varietas rentan, pemeliharaan tanaman, terutama pemupukan, yang kurang tepat, dan kondisi lingkungan yang cocok untuk WCK (lembab, panas, dan pengap).


Pencegahan

• Bersihkan gulma dari sawah dan areal sekitarnya.

• Hindari penggunaan pestisida secara tidak tepat yang dapat menyebabkan terbunuhnya musuh alami.

• Gunakan varietas tahan seperti Ciherang,Mekongga, dan Cigeulis.

• Jumlah kritis: pada kepadatan 1 wereng coklat/batang atau kurang, masih ada peluang menekan populasi.

• Amati wereng di persemaian setiap hari, atau setiap minggu setelah tanam pindah pada batang dan permukaan air. Periksa kedua sisi persemaian. Pada tanaman yang lebih tua, pegang tanaman dan rebahkan sedikit dan tepuk dengan pelan dekat bagian basal untuk melihat kalau ada wereng yang jatuh ke permukaan air.

• Gunakan perangkap cahaya waktu malam ketika terlihat ada gejala serangan wereng. Jangan tempatkan cahaya dekat persemaian atau sawah.Bila perangkap cahaya diserbu oleh beratus wereng, berarti persemaian dan sawah perlusegera diperiksa; lalu amati setiap hari dalam beberapa minggu berikutnya.

• Pupuk lengkap (NPK), dosis 250 kg urea, 100 kg SP36, dan 100 kg KCl/ha dapat membantu upaya
pencegahan.



Pengendalian secara mekanik dan fisik

• Genangi persemaian, selama sehari, sampai hanya ujung bibit saja yang terlihat.

• Sapu persemaian dengan jaring untuk menghilangkan wereng (tapi tidak telurnya),
terutama dari persemaian kering. Pada kepadatan wereng yang tinggi, penyapuan tidak akan dapat menghilangkan wereng dalam jumlah banyak dari bagian basal tanaman.


Pengendalian hayati

• Bila musuh alami lebih banyak jumlahnya daripada wereng, risiko ledakan serangan kecil. Musuh alami wereng termasuk laba-laba dan beberapa jenis parasitoid telur.


Pengendalian kimiawi



Gunakan insektisida di persemaian dalam kondisi
berikut:

• rata-rata lebih dari 1 ekor wereng per batang,
• lebih banyak wereng daripada musuh alami, dan
• penggenangan persemaian tidak memungkinkan

Bila terpaksa, gunakan insektisida yang berbahan aktif amitraz, buprofezin, beauveria bassiana, BPMC, fipronil, imidakloprid, karbofuran, karbosulfan, metolkarb, MIPC, propoksur, atau tiametoksam. Penggunaan insektisida harus mempertimbangkan risiko terhadap kesehatan dan lingkungan. Penggunaan insektisida yang tidak sesuai dengan prinsip tepat jenis, tepat dosis, dan tepat waktu akan mengganggu keseimbangan alami karena terbunuhnya musuh alami wereng, menyebabkan resurjensi atau ledakan serangan hama. Baca petunjuk yang tertera di label dengan teliti sebelum pestisida digunakan.



JENIS-JENIS PESTISIDA KIMIA

MACAM-MACAM PESTISIDA KIMIAWI

Pengendalian hama secara kimiawi merupakan pengendalian hama dengan menggunakan zat kimia. Pengendalian hama ini biasa dilakukan dengan penyemprotan zat kimia pada bagian tumbuhan. Pengendalian hama ini sering dilakukan oleh petani. Olehnya itu pengendalaian hama secara kimiawi sering dimasukkan ke dalam langkah pemerantasan hama dan penyakit.
Permasalahan yang terjadi sekarang, petani semakin cenderung menggunakan pengendalian hama dan penyakit dengan cara kimiawi yakni dengan pestisida. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan petani akan interaksi tanaman dan musuh-musuh alaminya.

Seiring berkembangnya metode pengendalan hama, ada beberapa macam pestisida, yakni :

a.fungisida : pengendali cendawan
b.insektisida : pengendali serangga
c.herbisida : pengendali gulma
d.nematisida : pengendali nematoda
e.akarisida : pengendali tungau
f.ovarisida : pengendali telur serangga dan telur tungau
g.bakterisida : pengendali bakteri
h.larvasida : pengendali larva
i.rodentisida : pengendali tikus
j.avisida : pengedali burung
k.mollussida : pengendali bekicot
l.sterillant : pemandul.

EFEK NAGETIF PENGGUNAAN PESTISIDA

EFEK NEGATIF PEMAKAIAN PESTISIDA

Pemakaian pestisida yang mudah dan langsung dapat menanggulangi hama, ternyata petisida mempunyai dampak negatif. Adapun damapak negatifnya yakni :

1.Hama/penyakit/gulma menjadi resisten atau kebal

Semakin sering tanaman disemprot dengan pestisida, maka tanaman semakin kebal. Ini berarti jumlah tanaman yang mati semakin sedikit walaupun disemprot
berkali-kali dengan dosis yang tinggi.

2.Resurgensi atau timbulnya kembali hama tersebut.

Populasi hama /penyakit/gulma tersebut malah menjadi berkembang lebih banyak setelah diperlakukan dengan pestisida. Hal ini disebabkan karena musuh-musuh alami mati sehingga pengaruh pestisida terhadap tanaman tersebut tidak mampu membunuh spora yang tahan, sehingga inilah yang nantinya akan berkembang pesat tanpa ada musuh atau saingan lainnya.

3.Timbul ledakan hama/penyakit/gulma sekunder.

Akibat penggunaan pestisida yang memusnahkan musuh alami menyebakan timbulnya ledakan populasi hama sekunder.

MACAM MACAM PENYAKIT BUAH NAGA


MACAM-MACAM PENYAKIT BUAH NAGA

Penyakit yang menyerang tanaman buah naga terhitung tidak banyak jenis dan penyebabnya. Meskipun demikian, jika tanaman terserang harus segera diatasi agar tidak menyebar ke tanaman yang lain. Berikut ini penyakit buah naga dan penyebabnya serta tindakan pengobatannya :


Busuk Pangkal Batang

Penyakit ini umumnya menyerang pada awal penanaman buah naga, tanaman buah naga sering mengalami pembusukan pada pangkal batang, berwarna kecokelatan dan terdapat bulu putih. Pembusukan tersebut disebabkan oleh kelembaban tanah yang berlebihan sehingga muncul jamur yang menyebabkan kebusukan yaitu Sclerotium rolfsii Sacc. Penyakit ini sering terjadi pada bibit setek yang belum tumbuh akar dalam bentuk potongan.

Pengobatan tanaman buah naga yang terserang penyakit ini dengan penyemprotan Benlate dengan dosis 2 g/ltr air atau menggunakan Ridomil 2 g/ltr air sebulan sekali. Bila muncul gejala kekuningan pada pangkal batang maka segera dilakukan penyemprotan pada seluruh batang dan diutamakan pada pangkal batang yang terserang.

Untuk pencegahan penyakit ini bisa dilakukan pengairan yang disertai dengan penyemprotan fungisida dan Atonik didaerah pangkal batang pada tanaman yang berumur 30 hari pada awal penanaman.

CARA MENANAM BUAH NAGA

CARA MENANAM BUAH NAGA DI POT



jika anda ingin menikmati buah naga secara gratis, atau menanmnya dalam jumlah yang kecil. Itu mudah saja… anda bisa saja menanamnya dipot. Selain anda bisa menikmati buahnya, buah naga ini juga akan menghiasi rumah nada. Kelebihan yang lain adalah tanaman ini bisa anda pindah-pindah sesuai keinginan anda..

Anda bisa menggunakan berbagai jenis pot dari bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Tetapi menurut pengalaman, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastic dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40cm.

2. Menyiapkan Tiang Panjatan
Tanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang supaya tidak roboh. Nantinya tiang ini akan dililit akar udara dan akan menopang beberapa cabang produksi yang berat yang tentu saja perlu dipilih dari bahan yang kuat tetapi juga perlu diperhatikan jangan sampai pot tidak bisa menahan beban berat tiang panjatan.

Sebaiknya tiang panjatan dibuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti stir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.

Setelah pot dan tiang panjatan sudah selesai disiapkan, selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Bahan-bahannya adalah pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Anda juga bisa menambahkan bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit (kapur pertanian) sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam.

Bibit sebaiknya dipilih yang besar, dari batang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Idealnya panjang bibit yang ditanam minimal 30 cm. Selanjutnya bibit ditanam disekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm, jangan terlalu dalam karena akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus. Setelah ditanam media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan ditempat terbuka tidak ternaungi yang terkena sinar matahari langsung.

Pemeliharaan tanaman buah naga yang ditanam di pot tidak jauh beda dengan buah naga yang ditanam dikebun yaitu meliputi pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan ( untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di http://www.buahnaga.us ) .Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tanaman dipastikan menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak roboh, oleh karena itu perlu dilakukan pengikatan batang buah naga pada tiang dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka ‘8’ tidak boleh terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring pertumbuhannya yang semakin membesar.

CARA MENANAM BUAH NAGA DI POT Cukup mudah bukan, silahkan anda mencoba di halam rumah anda. Semoga berhasil

KEGIATAN